my sad (pabo!!) love story... ?



 Salahku... (pabo!!)

Seperti gelembung sabun, indah! tapi hanya bisa dinikmati sebentar kemudian dia akan menghilang....
Ada dua cara gelembung sabun menghilang.. pertama karna sudah waktunya maka dia akan pecah dan yang kedua karena aku sudah muak melihat keindahannya maka akan kupecahkan!
Tapi… saat gelembung itu aku pecahkan segera juga aku merindukannya..
Segera aku tiup lagii
Tapiii segera dipecahkan lagiii..
Dan aku merindukannya lagiii
Kemudian aku tiup lagi.. selalu mengulang hal yang sama.. bodoh? Memang! Tapi sesuatu ini memang telah membuatku bodoh.. harapan ini telah memanipulasi seluruh hatiku..
Sesuatu yang kata orang indah
Tapi hanya memberi luka untukku
Sesuatu yang kata orang menakjubkan
Tapi selalu menyedihkan untukku
Entah apa yang salah… entah dimana salahnya…
Aku selallu terluka.. lagiiii.. dan lagiiii…
Dan sesuatu itu selalu diagung-agungkan dengan nama cinta
Aku mulai muak dengannya
Berawal dengan sebuah pandangan..pandangan yang dengan kurang ajar telah membuat hatiku berlari kepadaya.. berlari meninggalkanku.. aku menyesal.. kenapa aku harus mengarahkan pandanganku padanya.. mengapa mataku harus melihatnya.. kenapa aku harus suka padanya.. kenapa aku harus berharap padanya.. kenapa ini kenapa itu..?? pertanyaan yang ada dan selalu ada tapi tak pernah bisa kujawab..
Biasa..? memang! Tapi hal itu sudah merusak duniaku.. dunia yang selama ini selalu aku blokir.. dunia kesendirianku..tapiii lagi! Aku mengharapkan orang yang tak bias aku dapatkan
Lagi lagii aku tertipu harapan yang palsu.. kebahagiaan yang semu…
Rasa ini ibarat mawar.. indah..aku suka.. tapi semakin aku erat menggenggam maka semakin sakit yang aku rasa!
Aku mulai benci mawar putih…
Aku mulai benci koala
Tapii apa salah mawar putih? Bukan dia yang menyukainya.. bukan dia yang memberikannya.. tapi aku!
Dan apa salah koala? Bukan dia yang menyukainya.. bukan dia yang mengibaratkannya.. tapi aku..
Ya.. aku! Aku yang salah.. aku yang memaksakan perasaan ini..aku yang memaksa untuk terus berharap.. aku yang selalu meyakinkan hatiku untuk selalu mengulang hal yang sama.. ya! Aku yang memaksakan semuanya!!
Aku tertipu dengan kata- kata indah..
Aku terlalu percaya yang katanya akan indah pada waktunya..
Aku terlena dengan kata semua akan indah pada akhirnya
Bohong..!!! palsu..!! tak penah nyata.. dan tak pernah indah!!
Hari-hari pertama kuliah tersa biasa- biasa saja! Tak pernah ada yang berbeda..
Biasa! Belum ada yang special belum ada yang membuatku tertarik..
Belum! Tapi kalau aku tau pada akhirnya keindahan itu semu dan hanaya akan menyisakan luka yang sesakit ini.. maka lebih baik aku tak pernah bertemu dengannya.. bukan.. bahkan aku bukan bertemu dengannya tapi hanya aku yang melihatnya.. hanya aku!
Hingga disaat tertentu aku bertemu dengannya diacara kampus yang saat ini sangat aku sesali..! megapa aku harus ikut.. mengapa dia harus duduk didepanku.. mengapa aku harus sangat mensyukuri semua hal pada saat itu.. ya! Karena aku tertipu oleh ilusi yang kuciptakan sendiri ilusi cinta yang telah membuatku bodoh!
Bodoh karena selalu aku yang memulai semuanya!
Semua tidak akan sesakit ini jika saja kamu mengabaikanku dari awal..
Mengapa kamu ibarat menanggapiku? Tapi itu semu itu palsu!
Mengapa kamu harus menanggapi statusku pada saat itu? Mengapa kamu bertanya untuk siapa status itu? Tapi aku yang salah.. aku yang dengan sadar mengatakan itu untuk kamu.. tapiii ini bukan mutlak salahku.. kamu yang menanggapinya serius.. seandainya kamu tanggapi biasa saja.. kamu tanggapi sebagai gurauan saja.. semua tidak akan seperti ini.. cerita ini takkan pernah kumulai.. tunggu! Aku bingung.. sebenarnya.. kapan aku memulai cerita ini??? Dan apakah cerita ini sudah dimulai???
Mengapa kamu bertanya semenjak kapan aku menyukaimu??? Mengapa kamu selalu bertanya kenapa aku menyukaimu?? Awalnya aku tak berniat untuk mengungkapkannya.. tapi melihat tanggapanmu..tanpa sadar aku telah meruntuhkan seluruh harga diriku.. aku mengungkapkan isi hatiku.. seperti anak kecil yang polos.. aku ungkapkan semua.. tak ada yang bohong.. aku katakan alasannya.. tak ada tipu daya.. tanpa manipulasi.. dan kamu menanggapi.. seolah kamu sama denganku..
Itu hanya awalnya.. karna untuk selanjutnya aku yang salah..aku yang bodoh! Aku sadar aku yang selalu memulai percakapan denganmu.. aku yang selalu bertahan dengan percakapan itu.. seharusnya aku sadar dari awal kalau kamu selalu berusaha mengakhirinya dari awal.. tapii kalau kupikir lagi.. tetap saja kamu seolah memberi harapan! Hatiku sakit.. hancur!!
Kamu tau perasaanku tapi kenapa kamu menanggapi seolah kamu sama denganku?
Ataukah dari awal kamu memang hanya ingin mempermainkanku?
Ataukah memang hanya karena aku yang selalu menganggap lebih setiap tanggapan biasamu..
Sadarkah.. bahwa hari demi hari aku semakin berharap hari demi hari aku semakin mendekat hari demi hari aku semakin menyukaimu… sadarkah? Mungkin kamu sadar dan sengaja mengabaikannya.. harus berapa kali lagi aku diabaikan barulah aku akan merasa jera dan berhenti padamu?
Sadarkah? bahwa perhatian kecil yang sangat terkadang kamu berikan itu terasa sangat berharga untukku.. pertanyaan sopan santun yang sangat jarang kamu tanyakan itu terasa begitu perhatian unttukku sadarkah? Atau mungkin lagi lagi akulah yang salah karena selalu mengartikan lebih setiap tindakan dan balasan pesan darimu yang sebenarnya bagimu itu hanyalah pesan yang sangat tak ingin kamu balas?
Aku yang salah.. aku yang bodoh
Seperti seekor anak burung yang menangis memanggil induknya dengan bodoh aku juga selalu bergantung pada setiap pesan darimu selalu melakukan apa yang kamu suruh yang mungkin kenyataannya kamu sangat tak ingin menyuruhku melakukannya mungkin kamu juga sudah sangat muak berpura – pura baik padaku ataukah kamu mempertahankan itu hanya karena aku juniormu?
Kamu tau aku dengan senang hati ikut ajang paskib hanya demi melihatmu dan bahkan kamu ikut membujukku untuk tetap ikut saat lelah menghantuiku saat keengganan menusuk dihatiku. Kamu dengan sedikit kata manismu sukses menyemangatiku dan melewati tembok kemalasanku. Tapi setelah itu kamu kembali mengabaikanku
Kamu tau semua itu tapi mengapa? Mengapa kamu tetap mengabaikanku? Apakah aku terlihat seperti mainan untukmu? Apakah menyenangkan mempermainkanku? Apakah menyenangkan membuatku merasa terbang? Ataukah kau lebih senang saat pengabaianmu membuatku jatuh kedasar jurang yang terdalam?
Mungkin aku yang salah…
Karena dari awal kamu sudah mengatakan kalau hatimu sudah ada yang memiliki tapi saat aku memberikan hatiku kenapa kamu tidak menolaknya? Malah membiarkannya sehingga aku yang terluka..
Aku ingin menyalahkanmu.. tapi sepertinya akulah yang salah.. aku yang bodoh..
Aku juga sudah mengetahui kalau hatimu milik orang lain.. tapi dengan egois aku tetap ingin mendekatimu.. berusaha menjadi orang jahat berusaha merebut hatimu tanpa pernah sadar kamu tak pernah menanggapiku bahkan tidak untuk sekedar melihat kearahku.
Hari demi hari aku merasa semakin dekat denganmu.. aku merasa mulai mendapat perhatian darimu.. aku merasa kamu mulai menyukaiku.. aku merasa kamu mulai memikirkanku.. tapi itu juga salahku.. selalu merasa ini dan merasa itu yang sebenarnya apa yang aku rasakan itu tidak pernah ada.. kan?
Kenapa kamu membalas setiap pesan yang kukirim? Kenapa kamu tidak mengabaikannya saja? Seperti kamu mengabaikan rasaku.. apakah karena aku juniormu?
Setiap kali kecewa aku akan berpikir untuk berhenti berlari kearahmu karena aku sadar jangankan berlari kearahku.. bahkan untuk sekedar berbalik arah dan melihatku saja sangat enggan kamu lakukan.. tapi aku dan kebodohanku tetap saja kembali memulai langkah untuk mengerjarmu saat kata – kata biasa yang terlanjur aku rasa indah itu kembali kamu kirimkan kepadaku saat sikap ramah tamahmu kembali kamu tunjukkan kepadaku
Tapi mengapa..??
Mengapa kamu seolah berusaha menyukai apa yang aku suka? Mengapa kamu seolah berusaha membuatku suka apa yang kamu suka? Mengapa kamu mau membagi apa yang kamu suka denganku? Ataukah lagi lagi karena aku juniormu?
Sadarkah?? Bahwa aku sudah menjalani ini selama setahun lebih.. sadarkah?? bahwa aku sudah merasa dekat denganmu selama setahun lebih sadarkah?? Bahwa berapa banyak kata biasamu yang membuatku merasa lebih tapi, ya aku yang bodoh karena selama setahun masih bertahan mengharapkanmu selama setahun masih memeluk erat harapan palsu yang kamu berikan selama setahun masih merasa ini dan merasa itu.. padahal kenyataanya itu tak pernah berarti untukmu
Mungkin bukan karena aku yang terlalu bodoh..
Kamu yang selalu bersikap seolah tak pernah punya pacar tidak ada nama pacar distatus bbm tidak pernah ada pesan pribadi untuk pacar tidak pernah ada kata anniv untuk pacar sadarkah??? Itu juga membuatku semakin berharap tapii
Aku yang salah..
Salah karena menganggap semua karena kamu tidak ingin menyakitiku salah karena menganggap semua karena kamu yang mulai menyukaiku salah.. semua salah... salah!
Dan aku juga lelah!
Aku lelah mengumpulkan semua hal biasa yang entah mengapa otakku begitu suka merangkainya menjadi kenangan – kenangan indah aku lelah mencoba untuk lupa semua hal yang entah mengapa hatiku begitu suka menyimpannya aku lelah dengan ini semua.. lelah!
Tapi mengapa?
Mengapa kamu memberiku kenangan indah? Ah.. bukan kenangan aku yakin bagimu itu hanya sebuah hal yang amat sangat biasa yang bahkan otakmu tak pernah mau mengingatnya dan hatimu juga tak pernah sudi menyimpannya tapi itulah yang membuatku semakin terluka
Andai kamu memberikan sedikit saja tempat dihatimu untukku mungkin aku bisa mengatakan aku ingin pergi aku ingin berlari aku ingin menjauh aku ingin meninggalkanmu aku ingin akhiri ini tapi! Kamu tak memberiku hak untuk itu bahkan untuk mengatakan pergi saja aku tak berhak karena kamu memang tak pernah menganggapku ada.
Apa maksud tingkahmu selama ini?? Apa maksud sikapmu selama ini?? Apa maksud dari kata – kata manismu selama ini? Ataukah kamu tetap tak menganggap itu ada?
Ingatkah? Saat dimana kamu ingin memulai pembicaraan denganku? Ingatkah? saat kamu tak pernah menatapku? Ingatkah betapa hangatnya sikapmu kepadaku? Ingatkah kalau kamu juga pernah mendekatiku? Ingatkah? Mungkin.. ah bukan mungkin tapi aku yakin kamu tak pernah memikirkan itu kamu tidak pernah menganggap itu ada bahkan kamu tidak pernah melakukan itu.. aku! Ya itu salahku lagi kenapa mengartikannya begitu..
Mungkin kamu tak pernah mengerti kenangan apa yang aku maksud baiklah aku akan merangkainya kembali tapi ingatkah kamu?

Komentar